Bab Siwak

Rasulullah ﷺ bersabda:

لَوْلاَ أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِيْ لَأَمَرْتُهُمْ بِالسِّوَاكِ مَعَ كُلِّ صَلاَةٍ رواه متفقٌ عَلَيْهِ

“Seandainya tidak memberatkan umatku, aku akan perintahkan mereka untuk bersiwak setiap kali shalat.”

Secara bahasa siwak berarti menggosok. Secara syari`at siwak adalah menggosok gigi dan area di sekitarnya dengan sesuatu yang kasar.

Hukum asal siwak adalah sunnah. Sangat dianjurkan pada waktu-waktu tertentu, khususnya saat akan berwudhu, shalat, membaca Al-Qur’an, masuk rumah, tidur, bangun tidur, dan saat ada perubahan bau mulut.

Cara memegang siwak yaitu dengan meletakkan jari kelingking tangan kanan di bawah siwak. Lalu jari manis, tengah, dan telunjuk diletakkan di atas siwak. Adapun ibu jari diletakkan di bagian bawah, dekat ujung siwak.

Adapun cara menggunakannya yaitu, digosok melintang (horizontal) pada seluruh gigi. Dimulai dari sisi kanan mulut, menggosok gigi atas dan bawah bagian luar dan dalam, lalu beralih ke sisi kiri. Lalu digosok sepanjang lidah secara vertikal.

 

Doa ketika memulai siwak

اللَّهُمَّ بَيِّضْ بِهِ أَسْنَانِيْ وَشُدَّ بِهِ لِثَاتِيْ وَثَبِّتْ بِهِ لِهَائِيْ وَبَارِكْ لِيْ فِيْهِ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ

“Ya Allah, putihkanlah gigi-gigiku dengan siwak ini, kuatkanlah gusiku, teguhkanlah lidahku, berkahilah aku dalam penggunaannya, dan berilah aku pahala atasnya, wahai Tuhan Yang Maha Penyayang.”

 

Kontributor: Ustadz Opik Taopikoruhman – Area Spiritual