Bab Istinja`

Istinja` secara bahasa adalah memohon untuk menghilangkan kotoran. Adapun secara syar`i yaitu menghilangkan kotoran najis yang keluar dari kemaluan dengan menggunakan air atau batu.

Tata cara istinja` ada tiga:

  1. Menggabungkan air dan batu: Ini adalah cara yang paling utama, karena batu menghilangkan zat najisnya, sedangkan air menghilangkan bekasnya.
  2. Hanya dengan air
  3. Hanya dengan batu.

Syarat batu yang sah untuk istinja’ ada empat:

  1. Harus suci, tidak najis atau terkena najis.
  2. Harus padat, tidak boleh berupa cairan seperti air mawar.
  3. Harus mampu membersihkan, sehingga tidak sah jika menggunakan kaca atau batang tebu.
  4. Tidak boleh benda yang terhormat, seperti tulang atau makanan manusia. Demikian juga kertas yang berisi tulisan yang dihormati, seperti ilmu agama.

Sunnah Istinja`
Sunnah istinja` di antaranya:
1. Mempersiapkan air dan batu sebelum istinja`
2. Menggunakan jumlah ganjil (saat menggunakan batu)
3. Istinja` dengan tangan kiri
4. Mengandalkan jari tengah untuk membersihkan dubur, jika menggunakan air.
5. Memegang kemaluannya dengan dua jari: telunjuk dan jari tengah.
6. Membersihkan qubul terlebih dahulu, agar tangan tidak terkena najis saat membersihkan dubur.
7. Membaca doa setelah istinja`

اَللَّهُمَّ طَهِّرْ قَلْبِيْ مِنَ النِّفَاقِ وَحَصِّنْ فَرْجِيْ مِنَ الْفَوَاحِشِ

“Ya Allah, bersihkan hatiku dari kemunafikan, dan jagalah kemaluanku dari perbuatan keji.”

 

Adab Buang Hajat di Tempat yang Disediakan

Adapun adab buang hajat yaitu:
1. Memakai alas kaki.
2. Menutup kepala.
3. Mengucapkan doa saat masuk:

اللّٰهُمَّ إنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْخُبُثِ وَالْخَبَائِثِ

“Ya Allah aku berlindung kepadaMu dari syetan laki-laki dan perempuan.”

4. Masuk dengan kaki kiri terlebih dahulu.

5. Keluar dengan kaki kanan terlebih dahulu.

6. Tidak membawa sesuatu yang berisi nama Allah atau benda terhormat, seperti nama nabi atau buku ilmu agama. Jika lupa dan sudah terlanjur membawanya, maka jika memungkinkan, hendaknya segera keluar. Bila tidak bisa, ia dapat menutupi benda tersebut dengan tangan atau menyimpannya di saku.

7. Duduk dengan baik.

8. Tidak berbicara.

9. Tidak melihat ke langit, ke kemaluan, atau ke kotoran yang keluar. Sebaiknya ia memandang ke depan.

10. Bersandar pada kaki kiri, sementara kaki kanan ditegakkan.

11. Tidak meludah.

12. Tidak bermain-main dengan tangan.

13. Beristibra’ (memastikan tidak ada sisa air kencing yang tertinggal di saluran kemaluan). Beberapa caranya:

  • Berdeham/batuk.
  • Mengusap kemaluan dengan jari telunjuk kiri di bawah zakar.
  • Mengguncang kemaluan sebanyak tiga kali.

14. Membaca doa keluar dari kamar kecil:

غُفْرَانَكَ الْحَمْدُ لِلّهِ الَّذِيْ أَذْهَبَ عَنِّيْ الْأَذَى وَعَافَانِيْ

“Dengan mengharap ampunan-Mu, segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan penyakit dari tubuhku dan menjaga kesehatanku.”

 

Kontributor: Ustadz Opik Taopikoruhman – Area Spiritual